Riwayat Hidup KH. Abdul
Wahid Hasyim
![]() |
KH. Abdul Wahid Hasyim |
Pada pelajaran kali ini kita akan membahas riwayat
hidup KH. Abdul Wahid Hasyim, salah seorang putra KH. Hasyim Asy’ari yang
banyak jasanya dalam mengembangkan jam’iyah Nahdlatul Ulama.
KH. Abdul Wahid
Hasyim di lahirkan di jombang, pada 5 Rabi’ul Awal 1333 H bertepatan dengan 1
Juni 1914. Beliau adalah putra kelima KH. Hasyim Asy’ari dengan Nyi Nafiqah
binti K. Ilyas.
Sebagai putra kiai, beliau pertama kali belajar agama
di baah asuhan orangtuanya endiri. Pada usia kanak kanak beliau sudah pandai
membaca Al-Qur’an keika masih berusia 7 tahun.
Selain membaca Al-Qur’an dan dasar dasar agama dari
ayahnya, KH. Abdu Wahid Hasyim belajar di Madrasah Salafiyah, pondok pesantren
Tebu Ireng . pada usia 12tahun beliau sudah tama belajar dan bisa membantu
mengajar anak anak seusianya.
Pada usia 13 tahun KH. Abdul Whid Hasyim belajar di
pondok Siwalan Panji , Sidoarjo. Kemudian melanjutkan ke pondok pesantren Lirboyo,
Kediri. Sesudah itu beliau memilih tinggal di rumah. Namun semangat beljarnya
tetap tinggi , sehingga pada usia 15 tahun sudah menguasai tiga bahasa asing,
yaitu bahasa arab, inggris dan belanda .
Pada usia 18 tahun KH. Abdul Wahid Hasyim berangkat ke
mekkah untuk beribadah haji dan memperdalam ilmu agama. Setelah dua tahun
belajar di mekah ,beliau pulang ke tanah air.
Pada usa 25 tahun, KH. Abdul Wahid Hasyim menikah
denganNYai Sholihah, putri KH. Bisri Syamsuri. Pasangan ini di karuniai 6 putra,
di antaranya adalah KH. Abdurrahan Wahid (Gus Dur).
KH. Abdul Wahid Hasyim meninggal dunia pad hari Ahad
19 April 1953 dalam usia 40 tahun . jenazah beliau di makamkan di pondok
pesatren Tebuireng Jombang . Walaupun usianya mash muda,namun banyak jasa yang
di berikan oleh KH. Abdul Wahid Hasyim.
Seasa hidupnya beliau di kenal memliki sikap tawadu’ terhadap
ulama’. Hidupnya sederhana , ilmunya mendalam dan selalu menghormati orang
lain. Beliau selalu berusaha menghindari jangan sampai ada orang yang tesinggung
atau tidak memahami, semua yang di bicarakan. Karena itu, beliau di kenal
sangat dekat dengan semua kalangan, baik ulama, pejabat, maupun rakyat.
Atas jasa jasanya terhadap negara, KH. Abdul Wahid
Hasyim di tetapkan sebgai pahlawan nasional. Tidak ada dua gelar orang pahlawan
nasional sekaligus dalam satu rumah , apalagi keduanya terdiri bapak dan anak ,
kecuali pada KH. Hasym Asy’ari dan putranya KH. Abdul Wahid Hasyim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar